SELAMAT DATANG DI BLOG HERBAMAED INDONESIA

HERBAMAED INDONESIA hadir untuk memberikan informasi manfaat tanaman obat/ Herbal khususnya Herbal Indonesia untuk kesehatan. Selain memberikan informasi herbal, HERBAMAED INDONESIA juga menyediakan berbagai macam herbal yang sudah dalam bentuk ektrak dan dikemas dalam bentuk kapsul sehingga memudahkan untuk mengkonsumsinya. Bagi yang berminat untuk memanfaatkan herbal dan konsultasi pengobatan herbal bisa contact : rsmjakarta@gmail.com atau dessysartika@gmail.com / 08988059632

Selasa, 01 Februari 2011

Bawang Putih (Allium sativum)

Bagian tanaman bawang putih yang digunakan adalah bulbus. Bulbus mengandung minyak atsiri seperti allicin & allisatin.


Farmakologi

Efek antibakteria : minyak atsiri bersifat bakterisid
- 0.5 % aqueous solvent [pelarut air] letal thd Salmonella typhi.
- Juice aktif thd berbagai jenis bakteri patogen, termasuk yang resisten thd penicilin, streptomycin, chloramphenicol, chlortetracycline

Anti-fungi : ekstrak air dengan perbandingan 1 : 1

Anti-protozoa dan trichomonas :
• 5 – 15 % suspensi air bawang aktif thd trophozoit amuba.
• 0.5 % filtrat bulbus aktif thd Trichomonas vaginalis
• Antineoplastik [anti kanker]
• ekstrak atau minyak bawang mampu mencegah berbagai jenis tumor dan kanker (pada hewan coba).
• Untuk menurunkan Lipid darah
• juice (10 ml/kg) atau minyak bawang (20 mg/kg,po) selama 2 – 8 minggu pd hewan menurunkan kolesterol, bukan TG, mempercepat fibrinolisis.
• Ekstrak bawang menurunkan tek darah hewan dan pasien hipertensi (n=114) dimana Systole pasien turun hingga 8-33 mmHg dan diastole turun 4-20 mmHg.
• Juice atau minyak bawang : imunostimulator
• Ekstrak etanol (2 mg) : kontraksi uterus hewan dan manusia
• Allisatin : anti-inflammasi

Farmakokinetik
• Bactericidin stl po lebih efektif thd protozoa (dibanding sublingual), sebab adanya gastric juice dan empedu.
• Allicin termetabolisme dan terdistribusi dgn cepat.
LD50
• Minyak bawang iv 135 mg/kg mencit.
• Diallyl-thiosulfonate iv 70 mg/kg, po 600 mg/kg.
• Allicin 0.15 % (3 ml/kg) 2-kali sehari – 10 minggu, tidak toksik.

Efek klinik bawang putih
• Dysentery basiler: Allicin efektif pada 66 % kasus. Suspensi bawang 10 %, efektif pada 32 kasus. Dosis : PO 10-40 ml tiap 4 jam selama 1-2 minggu.
• Dysentery amuba: Bawang PO, sembuh 88 % kasus. Dosis : 1 keping bawang selama 1 minggu, atau 1-3 keping PO selama 5-10 hari plus enema 5 % ekstrak bawang.
• Infeksi jamur : efektivitas bervariasi, tgt organ yang terinfeksi. Paling efektif pd paru (10 dari 14 kasus). Dosis dewasa 20-50 ml ditambahkan pd lrt steril salin-glukosa (iv)
• Batuk rejan : efektivitas 85 % sembuh dg ekstrak bawang, batuk membaik (10%).
  • Sediaan: 60 g dirajang, diseduh air panas (300 ml) 10 jam.
  • Dosis: Anak usia > 5 th, 15 ml tiap 2 jam, untuk balita 7.5 ml.
• Radang apendix akut : pasta bawang putih dioleskan pd bagian sakit. 90 % kasus sembuh.
• Trichomonas vaginitis : efektivitas, 86.5 % kasus.
• Hiperlipidemia : pil yg mengandung minyak atsiri bawang putih mampu menurunkan kolesterol 32 mg%, TG 75 mg%, β- lipoprotein 143 mg% (n = 78).
  • Dosis : Minyak atsiri 0.2 ml per hari selama 1 bulan.
• Hiperfibrinogenemia : 14 kasus terjadi penurunan 167 mg%
• Carcinoma lanjut : Dari 54 kasus, 1 sembuh, 6 sangat efektif, 27 efektif stl injeksi bawang putih. Efektif pd naso-faring, limfe, paru, lambung.
• Intoxikasi Pb : 4 keping bawang putih, 3-kali sehari selama 1 bln (n = 34)
• Juice bawang 50-60 ml/hari selama 4 hari : non-toxic.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar