SELAMAT DATANG DI BLOG HERBAMAED INDONESIA

HERBAMAED INDONESIA hadir untuk memberikan informasi manfaat tanaman obat/ Herbal khususnya Herbal Indonesia untuk kesehatan. Selain memberikan informasi herbal, HERBAMAED INDONESIA juga menyediakan berbagai macam herbal yang sudah dalam bentuk ektrak dan dikemas dalam bentuk kapsul sehingga memudahkan untuk mengkonsumsinya. Bagi yang berminat untuk memanfaatkan herbal dan konsultasi pengobatan herbal bisa contact : rsmjakarta@gmail.com atau dessysartika@gmail.com / 08988059632

Selasa, 20 Maret 2012

Diserang Tomcat, Sebaiknya Jangan Diobati Sendiri

Flickriver
Serangga Tomcat yang memproduksi racun paederin, menyebabkan dermatitis.


Mereka yang terkena serangan serangga Tomcat atau kumbang Paederus dihimbau untuk segera berobat ke dokter atau rumah sakit terdekat. Pasien sebaiknya tidak melakukan pengobatan sendiri di rumah guna mendapatkan penanganan yang tepat dan menghindari infeksi yang lebih parah. 


Hal itu ditegaskan Kepala Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Ciptomangunkusumo (FKUI-RSCM) Jakarta, Dr. dr. Tjut Nurul Alam Jacoeb, Sp.KK(K) menanggapi berita serangan Tomcat di media massa dalam beberapa hari terakhir.


"Memang benar, tindakan pertama itu harus dicuci, karena proteinnya harus dihilangkan dari kulit. Tetapi supaya penanganannya tepat, sebaiknya jangan mengobati sendiri," kata Tjut yang dihubungiKompas.com, Selasa (20/3/2010) .


Protein asing
Menurut Tjut, seseorang yang terkena serbuk dari serangga Tomcat dapat mengalami reaksi mulai dari yang ringan sampai parah. Serbuk yang terdapat pada serangga jenis Kumbang Rove ini merupakan sejenis protein atau bahan biologis asing bagi kulit. Bagi kebanyakan orang, protein ini dapat menimbulkan dermatitis, tetapi para beberapa lainnya justru tidak membahayakan. 


"Protein asing ini kalau menempel bisa bereaksi dermatitis, tetapi ada yang bisa terkena dan juga ada yang kebal," ujarnya.


Untuk reaksi yang ringan, serbuk kumbang ini hanya akan menyebabkan peradangan ringan di sekitar kulit. Setelah 24-48 jam akan muncul gelembung pada kulit dengan sekitar berwarna merah yang menyerupai lesi akibat terkena air panas atau luka bakar.  Pada tahap ini, pengobatan biasanya dapat dilakukan dengan pemberian antiradang yang dioleskan. 


Tetapi untuk reaksi yang berat, pengobatan akan lebih kompleks. Serbuk bisa saja masuk ke pembuluh darah, menyebabkan kulit melepuh dan timbul infeksi apabila bersama serbuk ada bakteri yang turut serta.  Ketika ada bakteri yang ikut masuk ke dalam tubuh,  kata Tjut,  infeksi pun dapat timbul dan dalam beberapa hari kemudian akan timbul gelembung nanah pada kulit. Pada tahap ini, lanjut Tjut, pengobatan yang dilakukan tentu bukan saja jenis antiradang, tetapi juga antiinfeksi.


Tjut juga meluruskan informasi keliru yang beredar tentang penggunaan obat salep Acyclovir. Ia menegaskan, obat tersebut bukanlah ditujukan untuk mengatasi dermatitis dan infeksi akibat serangan Tomcat, melainkan untuk mengatasi penyakit Herpes yang disebabkan virus.
sumber : www.kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar