SELAMAT DATANG DI BLOG HERBAMAED INDONESIA

HERBAMAED INDONESIA hadir untuk memberikan informasi manfaat tanaman obat/ Herbal khususnya Herbal Indonesia untuk kesehatan. Selain memberikan informasi herbal, HERBAMAED INDONESIA juga menyediakan berbagai macam herbal yang sudah dalam bentuk ektrak dan dikemas dalam bentuk kapsul sehingga memudahkan untuk mengkonsumsinya. Bagi yang berminat untuk memanfaatkan herbal dan konsultasi pengobatan herbal bisa contact : rsmjakarta@gmail.com atau dessysartika@gmail.com / 08988059632

Sabtu, 31 Maret 2012

ASCARIASIS

Deskripsi
Ascariasis adalah jenis infeksi yang disebabkan oleh cacing gelang. Cacing gelang adalah parasit yang menggunakan tubuh sebagai tuan rumah untuk hidup dan bereproduksi. Jika cacing ini telah dewasa panjangnya sampai satu kaki (30 cm). Ascariasis sering terjadi pada anak-anak. Penyakit ini paling banyak ditemukan di daerah tropis dan subtropis, terutama di daerah yang memiliki sanitasi yang buruk.




Penyebab

Ascariasis tidak menyebar langsung dari orang ke orang. Orang akan terjangkit penyakit ini jika bersentuhan dengan tanah yang telah tercampur dengan kotoran manusia yang mengandung telur cacing gelang penyebab ascariasis. Karena anak-anak sering bermain di tanah, infeksi dapat terjadi jika jari-jari kotor bersinggungan dengan mulut. Buah-buahan atau sayuran yang tumbuh di tanah tercemar juga dapat menularkan telur mikroskopis jika dikonsumsi tanpa dicuci terlebih dahulu.

Gejala

Penyakit ini tidak menunjukkan gejala ketika cacing gelang telah masuk dalam tubuh . Tapi ketika cacing-cacing ini telah berkembang biak hingga berjumlah ratusan, gejala serius akan timbul dan dapat megakibatkan komplikasi.

Pengobatan

Ascariasis ringan mungkin belum memerlukan pengobatan. Dalam beberapa kasus, ascariasis akan sembuh dengan sendirinya karena cacing betina akan mati jika tidak ada cacing jantan yang mengawini. Pengobatan terhadap ascariasis dengan memberikan anti-parasit seperti: 1. Albendazole (Albenza) 2. Ivermectin (Stromectol) 3. Mebendazole Obat-obat ini bekerja dengan membunuh cacing dewasa. Semua obat dapat diambil sebagai dosis tunggal. Pada ascariasis berat diperlukan operasi untuk memperbaiki kerusakan yang telah disebabkan oleh cacing dan untuk menghilangkan cacing. Obstruksi usus, obstruksi saluran empedu dan usus buntu adalah komplikasi yang mungkin memerlukan operasi. Sumber: MayoClinic

Selasa, 20 Maret 2012

Kena Serangan Tomcat, Ini Pengobatannya




American Insects
Seragga genus Paederus. Golongan serangga ini mampu memproduksi toksin berin yang mengakibatkan dermatitis. 

JAKARTA, KOMPAS.com - Serangga Tomcat atau kumbang Paederus menyerang warga Surabaya. Racun kumbang yang disebut paederin menyebabkan kulit seperti mengalami luka bakar dan mengeluarkan cairan dan gatal.

Siapa pun bisa terkena serangan si Tomcat. Serangga yang memiliki habitat di persawahan, hutan atau taman kota ini biasanya menyerang jika terancam. Jika sampai terserang, bagaimana harus mengatasinya?

Pakar serangga dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), hari Sutrisno, mengatakan, "Jika kena serangga ini, maka kita harus cuci dengan air sabun agar menetralisir racun."

Pengobatan tambahan bisa dilakukan. Pilihannya adalah dengan memakai salep Hydrocortisone 1 persen, salep Betametasone dan antibiotik Neomycin Sulfat 3 kali sehari, atau dengan salep Acyclovir 5 persen.

"Yang lebih berbahaya adalah jika sampai terjadi infeksi sekunder. Jadi jangan sampai terjadi luka karena kuman akan masuk," ungkap Hari.

Karena hal tersebut, Hari mengimbau pada korban untuk tidak menggaruk bagian yang memerah walaupun terasa gatal.

Lalu, bagaimana cara mencegah terkena serangan si Tomcat?

Ada indikasi bahwa kumbang Paederus juga aktif di malam hari dan tertarik dengan cahaya lampu. Serangan bisa dihindari dengan mencegah serangga ini masuk ke dalam rumah.

"Saat sudah gelap atau malam, sebelum menyalakan lampu, tutup semua jendela sehingga serangga tidak masuk," jelas Hari saat dihubungi Kompas.com, Senin (19/3/2012).

Kumbang Paederus sebenarnya adalah kumbang yang menguntungkan bagi pertanian. Jenis kumbang ini adalah predator alami bagi hama seperti wereng.

Karena menguntungkan, sejauh ini belum dikembangkan cara untuk membasmi serangga jenis ini. Belum diketahui pula apakah serangga ini tak suka dengan bau sehingga bisa ditangkal dengan repellent.
 
sumber : www.kompas.com

Diserang Tomcat, Sebaiknya Jangan Diobati Sendiri

Flickriver
Serangga Tomcat yang memproduksi racun paederin, menyebabkan dermatitis.


Mereka yang terkena serangan serangga Tomcat atau kumbang Paederus dihimbau untuk segera berobat ke dokter atau rumah sakit terdekat. Pasien sebaiknya tidak melakukan pengobatan sendiri di rumah guna mendapatkan penanganan yang tepat dan menghindari infeksi yang lebih parah. 


Hal itu ditegaskan Kepala Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Ciptomangunkusumo (FKUI-RSCM) Jakarta, Dr. dr. Tjut Nurul Alam Jacoeb, Sp.KK(K) menanggapi berita serangan Tomcat di media massa dalam beberapa hari terakhir.


"Memang benar, tindakan pertama itu harus dicuci, karena proteinnya harus dihilangkan dari kulit. Tetapi supaya penanganannya tepat, sebaiknya jangan mengobati sendiri," kata Tjut yang dihubungiKompas.com, Selasa (20/3/2010) .


Protein asing
Menurut Tjut, seseorang yang terkena serbuk dari serangga Tomcat dapat mengalami reaksi mulai dari yang ringan sampai parah. Serbuk yang terdapat pada serangga jenis Kumbang Rove ini merupakan sejenis protein atau bahan biologis asing bagi kulit. Bagi kebanyakan orang, protein ini dapat menimbulkan dermatitis, tetapi para beberapa lainnya justru tidak membahayakan. 


"Protein asing ini kalau menempel bisa bereaksi dermatitis, tetapi ada yang bisa terkena dan juga ada yang kebal," ujarnya.


Untuk reaksi yang ringan, serbuk kumbang ini hanya akan menyebabkan peradangan ringan di sekitar kulit. Setelah 24-48 jam akan muncul gelembung pada kulit dengan sekitar berwarna merah yang menyerupai lesi akibat terkena air panas atau luka bakar.  Pada tahap ini, pengobatan biasanya dapat dilakukan dengan pemberian antiradang yang dioleskan. 


Tetapi untuk reaksi yang berat, pengobatan akan lebih kompleks. Serbuk bisa saja masuk ke pembuluh darah, menyebabkan kulit melepuh dan timbul infeksi apabila bersama serbuk ada bakteri yang turut serta.  Ketika ada bakteri yang ikut masuk ke dalam tubuh,  kata Tjut,  infeksi pun dapat timbul dan dalam beberapa hari kemudian akan timbul gelembung nanah pada kulit. Pada tahap ini, lanjut Tjut, pengobatan yang dilakukan tentu bukan saja jenis antiradang, tetapi juga antiinfeksi.


Tjut juga meluruskan informasi keliru yang beredar tentang penggunaan obat salep Acyclovir. Ia menegaskan, obat tersebut bukanlah ditujukan untuk mengatasi dermatitis dan infeksi akibat serangan Tomcat, melainkan untuk mengatasi penyakit Herpes yang disebabkan virus.
sumber : www.kompas.com