SELAMAT DATANG DI BLOG HERBAMAED INDONESIA

HERBAMAED INDONESIA hadir untuk memberikan informasi manfaat tanaman obat/ Herbal khususnya Herbal Indonesia untuk kesehatan. Selain memberikan informasi herbal, HERBAMAED INDONESIA juga menyediakan berbagai macam herbal yang sudah dalam bentuk ektrak dan dikemas dalam bentuk kapsul sehingga memudahkan untuk mengkonsumsinya. Bagi yang berminat untuk memanfaatkan herbal dan konsultasi pengobatan herbal bisa contact : rsmjakarta@gmail.com atau dessysartika@gmail.com / 08988059632

Rabu, 29 Desember 2010

PSSI Jangan Lagi Diisi Orang dari Parpol atau Mantan Pejabat





Jakarta - Wacana mereformasi PSSI menguat seiring meningkatnya permainan Timnas Indonesia di Piala AFF 2010 kali ini. PSSI pun diminta untuk segera berbenah diri dengan diisi oleh orang-orang yang independen.

"PSSI harus diisi oleh orang yang punya keinginan memajukan sepakbola, orang-orang yang independen, bukan mantan pejabat, supaya tidak ada lagi kepentingan parpol, apalagi kalau diisi dari parpol," beber Anggota Komisi X (bidang olahraga) DPR Dedi Gumelar saat berbincang dengan detikcom, Rabu (29/12/2010).

Dedi atau biasa dipanggil dengan Miing menjamin, organisasi ini tidak akan pernah beres jika diisi oleh orang-orang yang sudah disebutkannya tadi. "Pasti bakal ada kepentingan rangkaian kekuasaan," imbuhnya.

Meski begitu, Miing tidak ingin jika pengurus PSSI saat ini mundur di tengah jalan. Baginya, Munas PSSI yang akan berlangsung tahun depan adalah saat yang tepat untuk mengganti seluruh pengurus PSSI yang lama. 

Miing pun mengajak, siapa pun yang benar-benar ingin memajukan sepakbola nasional dengan tulus, untuk segera maju dalam pertarungan tersebut. "Yang punya keinginan memajukan sepakbola, supaya maju," tandasnya.

(mok/ahy)


Sumber : http://www.detiknews.com/read/2010/12/30/061852/1535587/10/pssi-jangan-lagi-diisi-orang-dari-parpol-atau-mantan-pejabat?n991102605

Indonesia vs Malaysia (2-1) AFF Cup 2010 Final 2nd Leg




Indonesia vs Malaysia (2-1) AFF Cup 2010 Final 2nd Leg di GELORA BUNG KARNO, Jakarta 29 Desember 2010


walaupun INDONESIA tidak bisa meraih piala SUZUKI AFF melawan MALAYSIA tahun ini, tetapi  INDONESIA berhasil menang melawan MALAYSIA di GELORA BUNG KARNO, terimakasih buat TIMNAS kita yang sudah berjuang sekuat tenaga, untuk membawa harum nama MERAH PUTIH, I LOVE YOU TIMNAS INDONESIA... :)

Mengintip Kemenangan sambil Mempersiapkan Mental Kalah

CATATAN SEPAKBOLA
Mengintip Kemenangan sambil Mempersiapkan Mental Kalah




ILUSTRASI/IST
  
Inilah yang seyogianya dicamkan segenap pecinta sepak bola Indonesia yang akan memerahkan Gelora Bung Karno (GBK), esok saat berlangsung leg 2 final Piala AFF 2010 antara Indonesia vs Malaysia. Pertandingan syarat gengsi, karena inilah peluang terakhir Timnas Indonesia di penghujung tahun 2010 untuk mengakhiri paceklik prestasi sejak 1991.SEPAK bola bermula dan berakhir sebagai permainan.
Wajar belaka jika harapan pecinta bola Indonesia membuncah. Firman Utina dkk tak hanya diharapkan menang, tapi juga juara��"sebagai lambang kita kembali digjaya di Asia Tenggara. Dalam serangkaian pertandingan yang dijalani Timnas Indonesia di GBK, dukungan suporter begitu riuh-rendah. Di tengah kebisingin politik, suasana sosial yang makin tak guyub hingga tingkat kesejahteraan yang tak kunjung membaik, sepak bola menjadi semacam hiburan buat rakyat kebanyakan. Memang sepak bola, adalah olahraga rakyat yang murah meriah. Seluruh penduduk di sekujur negeri ini bisa memainkannya.
Pun begitu, sepak bola bisa menjadi kehilangan substansinya sebagai permainan manakala pihak-pihak di luarnya memanfaatkan sesuatu yang bukan olahraga. Ini pernah terjadi sebelum Timnas Indonesia melakoni laga tandang di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur Malaysia. Kini marilah menjejakkan kaki di bumi. Timnas Indonesia belum juara dan apresiasi pada segenap skuad Merah Putih sepatutnya proporsional, tidak lebay kata generasi muda zaman twitter dan facebook.
Timnas kalah di Bukit Jalil yang diwarnai insiden sinar laser ke tengah lapangan��"yang dituding berasal dari suporter Malaysia. Harapan untuk membalas dendam atas kekalahan telak itu merebak dan akan bermuara di GBK, Rabu, 29 Desember 2010. Saking larutnya pada sepak bola, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun mengatakan agar Timnas Indonesia tetap optimistis. Masih ada 90 menit yang bisa menentukan hasil akhir final Piala AFF, begitu kurang lebih Yudhoyono menerbitkan harapan.
Yudhoyono pun minta pecinta Indonesia tetap mendukung sepenuh tenaga untuk menyemangati Firman Utina dkk di GBK. Harapan menang dikobarkan, bukan saja oleh Yudhoyono, Mennegpora Andi Mallarangeng, Ketua PSSI Nurdin Halid, duet pelatih dan asistennya, Riedl-Pikal hingga media cetak dan elektronik. Ada nama yang sama: Jadikan laga di GBK untuk membalas kekalahan dan juara Piala AFF 2010.
Sepak bola adalah pertandingan yang dramatis, hasil akhirnya sulit ditebak. Ini berlaku jika secara teknis kedua tim yang akan bermain memiliki kemampuan sama, berada di kelas yang sederajat. Begitu pula Indonesia dan Malaysia. Timnas pernah melumat Malaysia (5-1) di pertandingan perdana penyisihan grup. Tapi mampu membalas di level lebih tinggi, final leg 1 dengan skor tak kalah mencolok (3-0). Secara teknis, dua tim berpeluang memenangkan leg 2. Soal siapa juara, ditentukan oleh faktor mental dan mengendalikan pertandingan sejak menit awal.
Markus, Zulkifli, Nasuha, Hamka, Maman, Firman, Busytomi, Ridwan, Arif, Irfan, Gonzales atau Bambang Pamungkas memiliki kemampuan teknis memadai. Jika ditopang semangat, mental dan keriangan bermain sepak bola mereka bisa menjadi sekumpulan burung garuda yang mengoyak gawang Malaysia. Namun begitu, kesalahan sedikit saja��"seperti dilakukan Maman Abdurrahman ketika gagal mengawal striker Malaysia di pertemuan pertama��"bisa berakibat fatal yang bisa mengubah hasil pertandingan. Oleh karena itu konsentrasi penuh dan terus siaga dalam 90 menit menjadi keniscayaan. Firman Utina Cs harus bermain tanpa kesalahan��"atau sesedikit mungkin cela untuk bisa mengoyak jala Malaysia empat gol tanpa balasan. Sebuah kerjaan yang sulit, meskipun bukan mustahil.
Sembari mengintip kemenangan dan juara, marilah kita juga menyiapkan mental jika Timnas Indonesia gagal. Ini yang absen dalam obrolan di warung kopi hingga nasihat Presiden dan Ketum PSSI. Kita semua tahu pertandingan nanti akan berlangsung panas karena sejumlah hal: Pertama, Indonesia butuh kemenangan minimal 4-0 atau berselisih empat gol dari Malaysia (5-1, 6-2, 7-3) dst. Tanpa itu, Indonesia tak bisa menjadi juara.
Kedua, atmosfer pertandingan yang melatarinya agak emosional setelah kejadian insiden laser di Bukit Jalil yang dituding sebagai titik balik rontoknya permainan Firman Utina sehingga dihajar Malaysia 3-0.
Ketiga, final tahun adalah kali ke sekian bagi Indonesia dan dibebani satu harapan besar pecinta Indonesia atas paceklik prestasi di cabang sepak bola sejak 1991 silam. Harapan menang membuncah hingga ke ubun-ubun.
Keempat, setiap bertanding dengan Malaysia, ada aroma "permusuhan" karena memang hubungan negeri serumpun ini selalu panas dingin yang disulut banyak hal: soal perbatasan, klaim seni/budaya, kekerasan pada TKI dan lain sebagainya.
Tapi, ini sepak bola, hanya sebuah permainan. Suporter boleh bersuka cita jika Timnas akhirnya juara Piala AFF 2010. Tapi andaipun, Timnas belum juara tahun ini, tak boleh ada sedikitpun darah menetes--apalagi nyawa melayang percuma. Suporter boleh kecewa, tapi tak perlu mengamuk, merusak dan memercikkan api kerusuhan di stadion termegah di Nusantara itu.
Perlu disadari Gelora Bung Karno adalah aset bangsa, milik rakyat Indonesia, bukan milik PSSI (apalagi Nurdin Halid). Jadi bersuka cita saat juara boleh-boleh saja, tapi janganlah kemudian mengamuk dan merusak saat gagal juara. Dengan cara ini, kita sadar peradaban. Bertindak sportif, bermartabat dan tak kehilangan akal sehat��"bahkan andaipun mimpi juara sirna. Tak perlulah kita dikungkung nasionalisme banal dan tak sejati di balik hingar-bingar gelaran Piala AFF 2010!
Marilah kita jadikan momentum keriangan bermain sepak bola dari Firman Utina Cs sebagai kebangkitan prestasi sepak bola Indonesia: juara atau belum juara. Pelatih Riedl telah memulai sebuah cara baru bagaimana bermain sepak bola yang enak ditonton. Tonggak ini harus dilanjutkan. 

Senin, 27 Desember 2010

Malaysia Supporters Using Cheat Laser??? AFF 2010

Kanker Payudara

Kanker payudara
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Kanker payudara adalah kanker pada jaringan payudara. Ini adalah jenis kanker paling umum yang diderita kaum wanita. Kaum pria juga dapat terserang kanker payudara, walaupun kemungkinannya lebih kecil dari 1 di antara 1000. Pengobatan yang paling lazim adalah dengan pembedahan dan jika perlu dilanjutkan dengan kemoterapi maupun radiasi.

Definisi
Kanker adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak terkendali.

Selain itu, kanker payudara (Carcinoma mammae) didefinisikan sebagai suatu penyakit neoplasma yang ganas yang berasal dari parenchyma. Penyakit ini oleh Word Health Organization (WHO) dimasukkan ke dalam International Classification of Diseases (ICD) dengan kode nomor 17.










Transformasi
Sel-sel kanker dibentuk dari sel-sel normal dalam suatu proses rumit yang disebut transformasi, yang terdiri dari tahap inisiasi dan promosi.
Pada tahap inisiasi terjadi suatu perubahan dalam bahan genetik sel yang memancing sel menjadi ganas. Perubahan dalam bahan genetiksel ini disebabkan oleh suatu agen yang disebut karsinogen, yang bisa berupa bahan kimiavirusradiasi (penyinaran) atau sinar matahari. Tetapi tidak semua sel memiliki kepekaan yang sama terhadap suatu karsinogen. Kelainan genetik dalam sel atau bahan lainnya yang disebut promotor, menyebabkan sel lebih rentan terhadap suatu karsinogen. Bahkan gangguan fisik menahunpun bisa membuat sel menjadi lebih peka untuk mengalami suatu keganasan.
Pada tahap promosi, suatu sel yang telah mengalami inisiasi akan berubah menjadi ganas. Sel yang belum melewati tahap inisiasi tidak akan terpengaruh oleh promosi. Karena itu diperlukan beberapa faktor untuk terjadinya keganasan (gabungan dari sel yang peka dan suatu karsinogen).

Gejala klinis kanker payudara dapat berupa:
Benjolan pada payudara
Umumnya berupa benjolan yang tidak nyeri pada payudara. Benjolan itu mula-mula kecil, semakin lama akan semakin besar, lalu melekat pada kulit atau menimbulkan perubahan pada kulit payudara atau pada puting susu.

Erosi atau eksema puting susu
Kulit atau puting susu tadi menjadi tertarik ke dalam (retraksi), berwarna merah muda atau kecoklat-coklatan sampai menjadi oedema hingga kulit kelihatan seperti kulit jeruk (peau d'orange), mengkerut, atau timbul borok (ulkus) pada payudara. Borok itu semakin lama akan semakin besar dan mendalam sehingga dapat menghancurkan seluruh payudara, sering berbau busuk, dan mudah berdarah. Ciri-ciri lainnya antara lain:
§  Pendarahan pada puting susu.
§  Rasa sakit atau nyeri pada umumnya baru timbul apabila tumor sudah besar, sudah timbul borok, atau bila sudah muncul metastase ketulang-tulang.
§  Kemudian timbul pembesaran kelenjar getah bening di ketiak, bengkak (edema) pada lengan, dan penyebaran kanker ke seluruh tubuh (Handoyo, 1990).

Kanker payudara lanjut sangat mudah dikenali dengan mengetahui kriteria operbilitas Heagensen sebagai berikut:
§  terdapat edema luas pada kulit payudara (lebih 1/3 luas kulit payudara);
§  adanya nodul satelit pada kulit payudara;
§  kanker payudara jenis mastitis karsinimatosa;
§  terdapat model parasternal;
§  terdapat nodul supraklavikula;
§  adanya edema lengan;
§  adanya metastase jauh;
§  serta terdapat dua dari tanda-tanda locally advanced, yaitu ulserasi kulit, edema kulit, kulit terfiksasi pada dinding toraks, kelenjar getah bening aksila berdiameter lebih 2,5 cm, dan kelenjar getah bening aksila melekat satu sama lain.

Keluarnya cairan (Nipple discharge)
Nipple discharge adalah keluarnya cairan dari puting susu secara spontan dan tidak normal. Cairan yang keluar disebut normal apabila terjadi pada wanita yang hamil, menyusui dan pemakai pil kontrasepsi. Seorang wanita harus waspada apabila dari puting susu keluar cairan berdarah cairan encer dengan warna merah atau coklat, keluar sendiri tanpa harus memijit puting susu, berlangsung terus menerus, hanya pada satu payudara (unilateral), dan cairan selain air susu.

Faktor-faktor penyebab
Faktor risiko
Menurut Moningkey dan Kodim, penyebab spesifik kanker payudara masih belum diketahui, tetapi terdapat banyak faktor yang diperkirakan mempunyai pengaruh terhadap terjadinya kanker payudara diantaranya:
1.     Faktor reproduksi: Karakteristik reproduktif yang berhubungan dengan risiko terjadinya kanker payudara adalah nuliparitas, menarche pada umur muda, menopause pada umur lebih tua, dan kehamilan pertama pada umur tua. Risiko utama kanker payudara adalah bertambahnya umur. Diperkirakan, periode antara terjadinya haid pertama dengan umur saat kehamilan pertama merupakanwindow of initiation perkembangan kanker payudara. Secara anatomi dan fungsional, payudara akan mengalami atrofi dengan bertambahnya umur. Kurang dari 25% kanker payudara terjadi pada masa sebelum menopause sehingga diperkirakan awal terjadinya tumor terjadi jauh sebelum terjadinya perubahan klinis.
2.     Penggunaan hormon: Hormon estrogen berhubungan dengan terjadinya kanker payudara. Laporan dari Harvard School of Public Health menyatakan bahwa terdapat peningkatan kanker payudara yang signifikan pada para pengguna terapi estrogen replacement. Suatu metaanalisis menyatakan bahwa walaupun tidak terdapat risiko kanker payudara pada pengguna kontrasepsi oral, wanita yang menggunakan obat ini untuk waktu yang lama mempunyai risiko tinggi untuk mengalami kanker payudara sebelum menopause. Sel-sel yang sensitive terhadap rangsangan hormonal mungkin mengalami perubahan degenerasi jinak atau menjadi ganas.
3.     Penyakit fibrokistik: Pada wanita dengan adenosis, fibroadenoma, dan fibrosis, tidak ada peningkatan risiko terjadinya kanker payudara. Pada hiperplasis dan papiloma, risiko sedikit meningkat 1,5 sampai 2 kali. Sedangkan pada hiperplasia atipik, risiko meningkat hingga 5 kali.
4.     Obesitas: Terdapat hubungan yang positif antara berat badan dan bentuk tubuh dengan kanker payudara pada wanita pasca menopause. Variasi terhadap kekerapan kanker ini di negara-negara Barat dan bukan Barat serta perubahan kekerapan sesudah migrasi menunjukkan bahwa terdapat pengaruh diet terhadap terjadinya keganasan ini.
5.     Konsumsi lemak: Konsumsi lemak diperkirakan sebagai suatu faktor risiko terjadinya kanker payudara. Willet dkk. melakukan studi prospektif selama 8 tahun tentang konsumsi lemak dan serat dalam hubungannya dengan risiko kanker payudara pada wanita umur 34 sampai 59 tahun.
6.     Radiasi: Eksposur dengan radiasi ionisasi selama atau sesudah pubertas meningkatkan terjadinya risiko kanker payudara. Dari beberapa penelitian yang dilakukan disimpulkan bahwa risiko kanker radiasi berhubungan secara linier dengan dosis dan umur saat terjadinya eksposur.
7.     Riwayat keluarga dan faktor genetik: Riwayat keluarga merupakan komponen yang penting dalam riwayat penderita yang akan dilaksanakan skrining untuk kanker payudara. Terdapat peningkatan risiko keganasan pada wanita yang keluarganya menderita kanker payudara. Pada studi genetik ditemukan bahwa kanker payudara berhubungan dengan gen tertentu. Apabila terdapat BRCA 1, yaitu suatu gen kerentanan terhadap kanker payudara, probabilitas untuk terjadi kanker payudara sebesar 60% pada umur 50 tahun dan sebesar 85% pada umur 70 tahun. Faktor Usia sangat berpengaruh -> sekitar 60% kanker payudara terjadi di usia 60 tahun. Resiko terbesar usia 75 tahun 
Kanker peyudara dapat terjadi karena adanya beberapa faktor genetik yang diturunkan dari orangtua kepada anaknya. Faktor genetik yang dimaksud adalah adanya mutasi pada beberapa gen yang berperan penting dalam pembentukan kanker payudara gen yang dimaksud adalah beberapa gen yang bersifat onkogen dan gen yang bersifat mensupresi tumor.
Gen pensupresi tumor yang berperan penting dalam pembentukan kanker payudara diantaranya adalah gen BRCA1 dan gen BRCA2.
Pengobatan kanker
Ada beberapa pengobatan kanker payudara yang penerapannya banyak tergantung pada stadium klinik penyakit (Tjindarbumi, 1994), yaitu:
Mastektomi adalah operasi pengangkatan payudara. Ada 3 jenis mastektomi (Hirshaut & Pressman, 1992):
§  Modified Radical Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara, jaringan payudara di tulang dada, tulang selangka dan tulang iga, serta benjolan di sekitar ketiak.
§  Total (Simple) Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara saja, tetapi bukan kelenjar di ketiak.
§  Radical Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan sebagian dari payudara. Biasanya disebut lumpectomy, yaitu pengangkatan hanya pada jaringan yang mengandung sel kanker, bukan seluruh payudara. Operasi ini selalu diikuti dengan pemberian radioterapi. Biasanya lumpectomy direkomendasikan pada pasien yang besar tumornya kurang dari 2 cm dan letaknya di pinggir payudara.
Radiasi
Penyinaran/radiasi adalah proses penyinaran pada daerah yang terkena kanker dengan menggunakan sinar X dan sinar gamma yang bertujuan membunuh sel kanker yang masih tersisa di payudara setelah operasi (Denton, 1996). Efek pengobatan ini tubuh menjadi lemah, nafsu makan berkurang, warna kulit di sekitar payudara menjadi hitam, serta Hb dan leukosit cenderung menurun sebagai akibat dari radiasi.
Kemoterapi
Kemoterapi adalah proses pemberian obat-obatan anti kanker dalam bentuk pil cair atau kapsul atau melalui infus yang bertujuan membunuh sel kanker. Tidak hanya sel kanker pada payudara, tapi juga di seluruh tubuh (Denton, 1996). Efek dari kemoterapi adalah pasien mengalami mual dan muntah serta rambut rontok karena pengaruh obat-obatan yang diberikan pada saat kemoterapi.
Strategi pencegahan
Pada prinsipnya, strategi pencegahan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar, yaitu pencegahan pada lingkungan, pada pejamu, danmilestone. Hampir setiap epidemiolog sepakat bahwa pencegahan yang paling efektif bagi kejadian penyakit tidak menular adalah promosi kesehatan dan deteksi dini. Begitu pula pada kanker payudara, pencegahan yang dilakukan antara lain berupa:
Pencegahan primer
Pencegahan primer pada kanker payudara merupakan salah satu bentuk promosi kesehatan karena dilakukan pada orang yang "sehat" melalui upaya menghindarkan diri dari keterpaparan pada berbagai faktor risiko dan melaksanakan pola hidup sehat. Pencagahan primer ini juga bisa berupa pemeriksaan SADARI (pemeriksaan payudara sendiri) yang dilakukan secara rutin sehingga bisa memperkecil faktor resiko terkena kanker payudara ini 
Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder dilakukan terhadap individu yang memiliki risiko untuk terkena kanker payudara. Setiap wanita yang normal dan memiliki siklus haid normal merupakan populasi at risk dari kanker payudara. Pencegahan sekunder dilakukan dengan melakukan deteksi dini. Beberapa metode deteksi dini terus mengalami perkembangan. Skrining melalui mammografi diklaim memiliki akurasi 90% dari semua penderita kanker payudara, tetapi keterpaparan terus-menerus pada mammografi pada wanita yang sehat merupakan salah satu faktor risiko terjadinya kanker payudara. Karena itu, skrining dengan mammografi tetap dapat dilaksanakan dengan beberapa pertimbangan antara lain:
§  Wanita yang sudah mencapai usia 40 tahun dianjurkan melakukan cancer risk assessement survey.
§  Pada wanita dengan faktor risiko mendapat rujukan untuk dilakukan mammografi setiap tahun.
§  Wanita normal mendapat rujukan mammografi setiap 2 tahun sampai mencapai usia 50 tahun.
§   
Pencegahan tertier
Pencegahan tertier biasanya diarahkan pada individu yang telah positif menderita kanker payudara. Penanganan yang tepat penderita kanker payudara sesuai dengan stadiumnya akan dapat mengurangi kecatatan dan memperpanjang harapan hidup penderita. Pencegahan tertier ini penting untuk meningkatkan kualitas hidup penderita serta mencegah komplikasi penyakit dan meneruskan pengobatan. Tindakan pengobatan dapat berupa operasi walaupun tidak berpengaruh banyak terhadap ketahanan hidup penderita. Bila kanker telah jauh bermetastasis, dilakukan tindakan kemoterapi dengan sitostatika. Pada stadium tertentu, pengobatan yang diberikan hanya berupa simptomatik dan dianjurkan untuk mencari pengobatan alternatif.


Minggu, 26 Desember 2010

Kanker Mulut Rahim/ Kanker Serviks

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Kanker leher rahim atau disebut juga kanker serviks adalah sejenis kanker yang 99,7% disebabkan oleh human papilloma virus (HPV) onkogenik, yang menyerang leher rahim. Kanker ini dapat hadir dengan pendarahan vagina, tetapi gejala kanker ini tidak terlihat sampai kanker memasuki stadium yang lebih jauh, yang membuat kanker leher rahim fokus pengamatan menggunakan Pap smear. Di negara berkembang, penggunaan secara luas program pengamatan leher rahim mengurangi insiden kanker leher rahim yang invasif sebesar 50% atau lebih. Kebanyakan penelitian menemukan bahwa infeksi human papillomavirus (HPV) bertanggung jawab untuk semua kasus kanker leher rahim. Perawatan termasuk operasi pada stadium awal, dan kemoterapi dan/atau radioterapi pada stadium akhir penyakit.

Infeksi
Human papilloma virus (HPV) 16 dan 18 merupakan penyebab utama pada 70% kasus kanker serviks di dunia. Perjalanan dari infeksi HPV hingga menjadi kanker serviks memakan waktu yang cukup lama, yaitu sekitar 10 hingga 20 tahun. Namun proses penginfeksian ini seringkali tidak disadari oleh para penderita, karena proses HPV kemudian menjadi pra-kanker sebagian besar berlangsung tanpa gejala.

Faktor Alamiah
Faktor alamiah adalah faktor-faktor yang secara alami terjadi pada seseorang dan memang kita tidak berdaya untuk mencegahnya. Yang termasuk dalam faktor alamiah pencetus kanker serviks adalah usia diatas 40 tahun. Semakin tua seorang wanita maka makin tinggi risikonya terkena kanker serviks. Tentu kita tidak bisa mencegah terjadinya proses penuaan. Akan tetapi kita bisa melakukan upaya-upaya lainnya untuk mencegah meningkatnya risiko kanker serviks. Tidak seperti kanker pada umumnya, faktor genetik tidak terlalu berperan dalam terjadinya kanker serviks. Ini tidak berarti Anda yang memiliki keluarga bebas kanker serviks dapat merasa aman dari ancaman kanker serviks. Anda dianjurkan tetap melindungi diri Anda terhadap kanker serviks.

Faktor Kebersihan
Keputihan yang dibiarkan terus menerus tanpa diobati. Ada 2 macam keputihan, yaitu yang normal dan yang tidak normal. Keputihan normal bila lendir berwarna bening, tidak berbau, dan tidak gatal. Bila salah satu saja dari ketiga syarat tersebut tidak terpenuhi berarti keputihan tersebut dikatakan tidak normal. Segeralah berkonsultasi dengan dokter Anda bila Anda mengalami keputihan yang tidak normal.
Penyakit Menular Seksual (PMS). PMS merupakan penyakit-penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual. PMS yang cukup sering dijumpai antara lain sifilis, gonore, herpes simpleks, HIV-AIDS, kutil kelamin, dan virus HPV.

Pemakaian pembalut yang mengandung bahan dioksin. Dioksin merupakan bahan pemutih yang digunakan untuk memutihkan pembalut hasil daur ulang dari barang bekas, misalnya krayon, kardus, dan lain-lain.
Membasuh kemaluan dengan air yang tidak bersih, misalnya di toilet-toilet umum yang tidak terawat. Air yang tidak bersih banyak dihuni oleh kuman-kuman.

Faktor Pilihan
Faktor ketiga adalah faktor pilihan, mencakup hal-hal yang bisa Anda tentukan sendiri, diantaranya berhubungan seksual pertama kali di usia terlalu muda. Berganti-ganti partner seks. Lebih dari satu partner seks akan meningkatkan risiko penularan penyakit kelamin, termasuk virus HPV. Memiliki banyak anak (lebih dari 5 orang). Saat dilahirkan, janin akan melewati serviks dan menimbulkan trauma pada serviks. Bila Anda memutuskan untuk memiliki banyak anak, makin sering pula terjadi trauma pada serviks. Tidak melakukan Pap Smear secara rutin. Pap Smear merupakan pemeriksaan sederhana yang dapat mengenali kelainan pada serviks. Dengan rutin melakukan papsmear, kelainan pada serviks akan semakin cepat diketahui sehingga memberikan hasil pengobatan semakin baik.

Pencegahan
Pencegahan terhadap kanker serviks dapat dilakukan dengan program skrinning dan pemberian vaksinasi. Di negara maju, kasus kanker jenis ini sudah mulai menurun berkat adanya program deteksi dini melalui pap smear. Vaksin HPV akan diberikan pada perempuan usia 10 hingga 55 tahun melalui suntikan sebanyak tiga kali, yaitu pada bulan ke nol, satu, dan enam. Dari penelitian yang dilakukan, terbukti bahwa respon imun bekerja dua kali lebih tinggi pada remaja putri berusia 10 hingga 14 tahun dibanding yang berusia 15 hingga 25 tahun.








Bahaya Rokok

,

setiap batang rokok akan mengoyak paru-paru anda, perlahan tapi pasti
setiap batang rokok merusak diri anda,
paru-paru terdiri dari jutaan kantung kecil (alveolus) yang berfungsi menyerap oksigen,
setiap hisapan rokok akan merobek kantung tersebut, menyebabkan sesak nafas,
paru-paru anda akan terkoyak.

Setiap batang rokok melumuri paru-paru anda dengan TAR dan Nikotin, perlahan tapi pasti
setiap batang rokok merusak diri anda,
setiap hisapan rokok, membawa lumpur padat keparu-paru anda

Setiap batang rokok beresiko pendarahan otak
stroke menyebabkan kematian atau minimal kelumpuhan
setiap batang rokok merusak diri anda,
asap rokok meningkatkan tekanan darah, menyebabkan perdarahan atau stroke
mengakibatkan kematian, kebutaan atau kelumpuhan
pada gejala ringan sebagian orang tidak merasakannya

Setiap batang rokok beresiko perdarahan mata, kebutaan adalah akibatnya
setiap batang rokok merusak diri anda,
bahan beracun pada asap rokok akan ikut aliran darah
dan akan membuat pembuluh darah mata menjadi rapuh

bahaya merokok


ta god, it's very creepy... :(

Colon Cancer



cegah kanker sekarang juga, degan pola hidup sehat...